Perjalanan Isra’ Mi’raj memiliki makna yang sangat penting bagi umat Muslim, karena perjalanan ini melambangkan pengalaman ajaib Nabi Muhammad SAW dalam bertemu dengan Allah dan menerima petunjuk Ilahi.

Menurut tradisi Islam, perjalanan ini dimulai ketika malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW di Mekah dan membawanya dalam perjalanan malam ke Masjid al-Aqsa di Yerusalem. Di sana, Nabi memimpin salat berjamaah dari seluruh nabi dan rasul yang datang sebelumnya, menunjukkan tempatnya sebagai nabi terakhir dalam tradisi Abrahamik.

Dari Yerusalem, Nabi Muhammad SAW dibawa dalam perjalanan melalui tujuh langit, di mana dia bertemu dengan berbagai nabi dan melihat tanda-tanda kekuatan dan kemurahan Allah. Dia akhirnya mencapai pohon Lote yang terjauh, di mana ia menerima perintah salat dan kewajiban agama lainnya.

Makna spiritual dari perjalanan Isra’ Mi’raj memiliki banyak lapisan. Ini melambangkan posisi unik dan tinggi Nabi Muhammad SAW dalam agama Islam, serta kemampuannya untuk berkomunikasi langsung dengan Allah. Ini juga menekankan pentingnya salat dan kewajiban agama lainnya, yang diberikan kepada Nabi selama perjalanannya.

Lebih dari itu, perjalanan Isra’ Mi’raj melambangkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi umat Muslim dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk merenungkan ajaran Nabi Muhammad SAW dan memperbarui komitmen mereka terhadap prinsip-prinsip iman, kasih sayang, dan keadilan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *